Monday, 3 November 2014
Tak bisa aku lupa tentang Mimpi Buruk pada jumat sore itu, ketika dering suara handphone ku berbunyi, awalnya aku bahagia di layar handphone ku tertulis namamu, namun ternyata suara itu asing di telingaku, bukan suara indah yg setiap malam ku dengar. Dengan suara yg gaduh seolah olah telah terjadi sesuatu, mengatakan bahwa lelaki yg mempunyai handphone ini telah pergi dan tak kembali, meninggalkan sejuta kenangan indah. Lelaki yg mengaku seorang polisi itu membisikan kata kata buruknya ketelingaku, kata kata yang tak ingin ku dengar dan kata kata yang sampai saat ini ku anggap sebagai satu kata yang semu, tak bermakna dan tak di inginkan untuk ada. Aku tak menghiraukan perkataannya, karena ku anggap semua itu hanya sandiwaramu saja, ku anggap itu hanya bentuk dari caramu meyakinkan aku kalau aku benar benar sangat memperdulikanmu, namun laki laki itu sangat berusaha untuk meyakinkan perkataannya, membenarkan setiap kata kata nya. Aku berusaha untuk tidak mempercayainya dan memutuskan untuk meyakinkannya sendirian, aku berusaha mencari nomer telfon teman temannya yang bisa aku hubungi saat itu, namun tak ada yang menjawab satu pun.
Aku tetap tenang dan masih tak percaya akan hal itu, ku putuskan untuk meminta pertolongan kepada sahabatku yang kebetulan bertempat tinggal di daerah itu, aku meminta sahabatku untuk mengecek ke tempat kejadian, sedangkan aku duduk cemas menunggu sendiri di halte depan kampus ku, berharap kalau semua ini hanya candaanmu. Sekali lagi aku memastikan menelfon ke nomer handphone mu, dan lagi lagi bukan suara indahmu yang ku dengar, perasaanku semakin kalut tak karuan, meskipun aku sangat berharap kalau semua ini hanya sandiwara mu saja.
Beberapa menit kemudian sahabat ku datang, ia menatapku dengan bimbang dan menyesal, dia memelukku sambil berkata , Din.. ini semua memang terjadi. Laki laki yang kamu sayangi telah tiada. Lagi lagi aku tak mempercayainya, sulit untukku percaya kepada siapapun yang berusaha meyakinkan aku. Aku pergi ke kantor polisi memastikan sendiri kalau semua ini hanya rekayasa. Ku lihat motor yang pada minggu lalu masih kita kenakan untuk pergi berdua, dan menikmati suasana malam kota Banjar terparkir di kantor polisi, seketika tubuhku lemas, namun aku masih tetap tak percaya, hingga pada saatnya aku menemui polisi itu, dia tak berbicaara sepatah katapun hanya dompet dan handhone yang dia berikan kepadaku, dan ternyata dompet dan handphone itu adalah milik laki laki penyemangatku, ah aku kira ini hanya bagian dari sandiwaramu juga.
Polisi itu memintaku untuk pergi ke RSU memastikan tentang sandiwara yang ku sebutkan itu.
Aku berjalan seakan melayang melewati lorong demi lorong menuju ke ruangan yang mengerikan itu, aku terdiam di luar ruangan dengan penuh harap bahwa yang berada di ruang jenazah itu bukanlah sosok lelaki yang selama ini menjadi penyemangat di setiap hari hariku , namun aku memberanikan diri untuk masuk ke ruangan itu, seketika tubuhku lemas lunglai, air mata ku jatuh tak tertahan, aku menangis sendu melihat tubuh kaku yang terbaring itu adalah kamu lelaki yang selama ini selalu menjadi penyemangat hidupku, lelaki yang tak pernah menyerah untuk selalu dekat dengan aku, lelaki yang selalu membuat ku tersenyum dan berjanji akan selalu membuatku tertawa, seketika telah membuatku menangis tak karuan. Tubuh kaku itu di bawa segelintir orang, melewat depan mataku ingin rasanya aku memeluk tubuh itu, ingin sekali aku menyentuhnya, namun aku tak kuasa menahan tubuh ku yang lemas dan menahan air mata yang menetes. Dibawa nya menuju mobil ambulance yang sudah terparkir, membawa tubuh kaku itu menuju kota yang menjadi saksi perkenalan kita, membawa tubuh itu ke tempat peristirahatan terakhir nya.Tubuhku semakin lemas, dalam hatiku mengatakan kalau ini hanyalah Mimpi Buruk, dan aku akan terbangun sejak saat itu juga. Namun ketika suara ambulance berbunyi telah menyadarkanku bahwa ternyata ini memang benar benar terjadi, aku harus tetap kuat dan berusaha untuk tetap tegar, karena bagaimanapun aku harus mengantarkannya dan mendampinginya ke tempat peristirahatan terakhir :')
Label: Kehilangan