Friday 19 August 2016

WISUDA, Antara SAPI dan KUDA pararusing atuda :( Entah apa yang harus dilakukan dan dirasakan jika mendengar satu kata itu, apakah saya harus Bangga atau Bahagia? Yaaa memang saya menunjukan kebahagiaan ini kepada semua orang apalagi orang tua yg telah membiayai study saya. Tapi jauh di dalam hati, saya merasa hal ini tidak patut saya banggakan apalagi dengan gelarnya atau propesi yang saya ambil ini, apa yang harus saya banggakan dengan profesi dan seragam ini? Semua orang menilai profesi ini sangat mulia, tapi apakah pernah berfikir resiko yang dihadapinya setinggi apa? Sebesar apa? Ada seseorang yg pernah mengatakan semua pekerjaan itu pasti beresiko,  namun kadar nya berbeda2. Dan yaaa profesi ini kadarnya tinggi, setinggi kadar garam yg ada dilautan. ceilahhhh lg kesel sempet2nya so puitis okelah abaikan garam yang ada di laut. Saya sering berfikir dan merenung tentang nasib saya ini, apa hanya saya yg berfikir demikian? Mengapa cara berfikir saya seperti ini? Kenapa dulu saya nurut2 aja, mau mau aja kuliah dengan jurusan ini. Sebagian besar, menurut survei yang saya dapat dari teman teman yang baru mendapatkan gelar nya seperti saya ini dan menuju ke jenjang perkawinan yang abadi, sorry maksudnya menuju ke dunia kerja, ternyata mereka juga merasakan hal yang sama seperti saya, horeeeeee berikan tepukan 👏 sudahlahhhh
Memang sihh kalo dilihat dari prospek keuangannya wowww wowww gitu deh tapi kenapa ya seniornya pada jutek2 kaya macan yang kehilangan mangsa nya. Amit2 dahhh
Klo bisa muter waktu mendingan saya nekad jadi tukang sapi aja dulu, mungkin sekarang gak akan bingung mempertimbangkan berbagai hal dan berbagai resiko di dunia kerja yang sangat amat menyeramkan yaa bagi saya, lebayy kan? Emang iyaaa kalian harus merasakan dulu baru percaya apa yang saya bilang. Tandukan nih tandukan.
Sebenernya kalo gak kasian sama orang tua gak akan saya jalani study ini sampe saat ini, sungguh mungkin ini takdirnya, gak bisa saya pungkiri, antara SAPI dan KUDA pararusing atuda :( Ingin sekali marah, tapi kepada siapa saya harus marah marah gak jelas? Yaaaa cuma bisa melampiaskan dengan berbagi cetita sama kalian siapa tau ada yang bisa meringkankan beban di hidung saya ini, ketika typo hidup jadi hidung :( disitu saya merasa kalo hidung saya memang pesek. Kalo ada yang punya ide atau masukan bagaimana caranya mengatasi ketakutan menghadapinya saya tampung. silahkan comment dibawah ini atau bisa add sosial media yang tertera di bio. Terimakasihhh teman2 sudah menyisihkan waktunya untuk membaca hal yang tidak penting bagi kalian tapi penting untuku 😘 😙 😘

;;