Friday, 4 November 2011
TERJADI dialog antara pembuat jam dengan jam yang sedang dibuatnya.
Pembuat jam berkata, “Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak
sebanyak 31.536.000 (Tiga puluh satu juta lima ratus tiga puluh enam
ribu) kali dalam setahun?”, jam itu tersentak, “Enggak mungkinlah saya
berdetak sebanyak itu!?”
“Baiklah, bagaimana kalau 86.400 (delapan puluh enam ribu empat ratus) kali dalam sehari?” tawar pembuat jam.
“Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang kecil-kecil begini?” jawab jam penuh keraguan.
“Kalau begitu cukup berdetak 3.600 (tiga ribu enam ratus) kali dalam
satu jam, pasti kamu sanggup!” pinta si pembuat jam lagi.“Sepertinya
saya masih belum sanggup berdetak sebanyak itu dalam sejam.” Jam masih
saja bimbang dengan kemampuannya.
Akhirnya si pembuat jam berkata, “Sudahlah, sanggupkah kamu berdetak
satu kali saja setiap detik?” Jam itu sontak menjawab, “Naah, kalau cuma
sekali sedetik sih aku sanggup, kapan aku mulai bekerja?”. “Sekarang!”,
seru pembuat jam.
Setelah selesai dibuat, jam itu pun berdetak satu kali setiap detik.
Lalu berdetak terus sampai 3.600 kali dalan satu jam. Berlanjut lagi
sampai 86.400 kali dalam sehari. Dan tanpa terasa jam itu telah berdetak
31.536.000 kali dalam setahun.
Hikmah dan Pelajaran
Belajar dari jam, kadangkala kita ragu terhadap tugas dan pekerjaan yang
kita anggap terlalu berat untuk dilakukan, padahal kita belum
mencobanya. Karena itu jangan pernah berkata ‘tidak bisa’ terhadap
setiap pekerjaan yang kita anggap berat dan sulit. Sebenarnya kita hanya
butuh keberanian untuk mencoba, selanjutnya semua berjalan dan mengalir
seperti air.
Banyak gagasan dan pekerjaan besar yang terasa berat untuk dimulai. Maka
cobalah memulai dari hal yang kecil dan ringan. Kemudian mulailah
membangun sistem dan mekanisme kerja yang baik agar segala sesuatunya
berjalan dengan maksimal dan agar keberhasilan itu juga berguna bagi
orang-orang di sekitar kita.
Bagaimana caranya untuk memulai? Ya sudah, mulai saja.
Label: Pelajaran Berharga